Friday, 12 April 2013

Analisis Jurnal Psikologi Kognitif

Judul Jurnal : The Testing Effect in Recognition Memory : A Dual Process Account
Disusun oleh : Jason C.K Chan dan Kathleen B. McDermott ( Universitas Washington)


Jurnal ini membahas tentang pengaruh tes, atau temuan yang mengambil tes diawal dapat meningkatkan kinerja memori berikutnya dan ini adalah fenomena yang kuat dan dapat diandalkan - selama tes akhir melibatkan recall. Beberapa penelitian telah meneliti efek dari melakukan tes recall perdana pada kinerja recognisi  akhir, dan hasil dari studi sebelumnya adalah samar-samar. Penguji  berusaha untuk menunjukkan bahwa tes perdana dapat mengubah cara di mana tingkat recognition kemudian sukses. Tes awal ditunjukkan untuk meningkatkan ingatan kemudian namun meninggalkan keakraban  yang tak berubah. Kesimpulan ini muncul dari tiga ukuran tergantung: Sumber memori, kinerja eksklusi, dan ingat / tahu penilaian.
Peneliti menggunakan tiga kali percobaan. Partisipannya adalah siswa angkatan 48 kebawah di Universitas Washington dengan sample 24 siswa. Peserta mempelajari daftar kata-kata baik di bawah kondisi pengujian, di mana mereka melakukan tes recall bebas langsung setelah dari setiap pengkodean daftar kata atau di bawah kondisi tanpa pengujian, di mana mereka melakukan tugas aritmatika di tempat langsung mengingat tes. Partisipants mengambil tes recognition akhir setelah presentasi dari semua daftar kata dan penarikan langsung / tugas aritmatika. Dalam Percobaan 1a dan 1b, peneliti menggunakan tes recognition dengan sumber diubah dan menggunakan prosedur pertentangan, masing-masing, untuk menilai efek dari pengujian pada ingatan kemudian dan sudah mulai terbiasa. Dalam percobaan 2, peneliti menggunakan tata cara/metode mengingat / mengetahui   untuk menilai pengalaman fenomenologis atas keputusan recognition  untuk item dalam kondisi pengujian dan kondisi tanpa pengujian. Percobaan 3,  dirancang untuk mengatasi kemungkinan masalah pergeseran kriteria yang mungkin telah mempengaruhi hasil percobaan sebelumnya.
Peneliti telah menunjukkan efek pengujian pada ingatan berikutnya kata-kata yang dipelajari bahkan ketika dipukul rata gagal untuk menunjukkan manfaat. Seperti yang peneliti  telah sebutkan pada bagian pendahuluan,  pengujian tidak selalu ditemukan ketika tes akhir adalah recognition  tetapi untuk pengetahuan kita itu hampir selalu ditemukan ketika tes akhir adalah recall. Hasil dari penelitian ini telah memberikan dukungan yang kuat untuk hipotesis bahwa perbedaan ini didasarkan pada keterlibatan diferensial ingatan serta pengenalan antara recall dan pengenalan.
Sebagai kesimpulan, dengan menggunakan tiga ukuran yang berbeda , peneliti  telah menunjukkan bahwa mengambil tes recall perdana sangat meningkatkan kemungkinan pengenalan kemudian oleh ingatan. apalagi, peningkatan ini dapat terungkap independen dari peningkatan dalam tingkat sukses. Hasil saat ini mungkin bergantung berat pada fakta bahwa kami menggunakan recall sebagai ujian awal. Pemahaman yang lebih lengkap dari interaksi antara berbagai format tes awal dan rekoleksi dan familiaritas pasti akan lebih meningkatkan pemahaman kita tentang pengaruh tes.

sekian :) 

REVIEW PART 7

Pertemuan terakhir sebelum UTS membahas tentang Psikologi Warna

PSIKOLOGI WARNA 

  • Warna itu banyak macamnya, akan tetapi hanya ada 3 warna dasar yaitu : Merah, Kuning dan Biru.
  • Campuran dari warna dasar akan muncul warna kedua yaitu : Hijau, Orange dan Ungu.
  • Pengaruh warna pada psikis seseorang :

Ket :
Merah => warna yang membuat berani, melambangkan cinta, dan termasuk warna ekstrim.
Biru => melambangkan kedamaian, kenyamanan, dan relaksasi.
Ungu => elegant, kemewahan.
Hijau => membuat suasana natural.
Kuning => untuk memusatkan perhatian 

  • Ada juga warna-warna yang meningkatkan gairah, yaitu : merah, kuning, dan orange.
  • warna-warna yang menurunkan gairah, yaitu : ungu, hijau dan biru.
Secara garis besar, dapat disimpulkan setiap warna itu memiliki kekuatan/makna. Orang yang dapat menyesuaikan warna-warna yang baik untuk psikisnya dapat sukses dalam kesehariannya, bisnisnya maupun karir yang sedang dijalaninya.

Tuesday, 2 April 2013

Human Information Processing (review part 6 )


Human Information Processing

Adalah Proses Informasi pada Manusia merupakan teori bagaimana manusia menerima, menyimpan, mengintegrasikan, mengambil dan menggunakan informasi.

* Sensory Memory (STSS): Dianalogikan sebagai input device seperti keyboard atau peralatan seperti sistem pengenal suara.
* Short Term Memory (STM) atau memori sementara: Dianalogikan sebagai CPU atau RAM (Random Access Memory) . Manusia menurut Peterson and Peterson (1959) mempunyai memori sementara ini selama 15 sampai 30 detik. 
Contoh : Kalo kita dikasih sederetan angka-angka seperti 089675367127 pasti yang diinget yang paling mendekati akhir 15 sampe 30 detik sebelum informasi berakhir.
* Long Term Memory (LTM) : 
atkinson-shiffrin memory model
atkinson-shiffrin memory model
Model ini menggambarkan informasi (input) sebagai sebuah arus dari ingatan (memory stream). Saat ini masih banyak variasi dari teori ini, seperti model pembelajaran multimedia oleh Mayer yang dipaparkan dibawah ini.
Prinsip pendekatan pada pemrosesan informasi:
Berdasarkan pada Huitt (2003), ada beberapa prinsip yang disetujui, yaitu
Sistem mental mempunyai keterbatasan, contohnya terjadibottleneck pada arus dan pemrosesan informasi
  • Diperlukan sebuah mekanisme kontrol untuk mengawasi encoding, transformasi, pemrosesan, penyimpanan, pengambilan dan penggunaan informasi. Mekanisme ini sendiri memerlukan tenaga dan beragam tergantung kepada tingkat kesulitan tiap fungsi.
    maksud dari encoding itu memberikan kode dari informasi yang didapatkan,seperti 17081945 kita mengkodingnya dikognisi dengan hari kemerdekaan Indonesia.
  • Ada 2 arah informasi. Sensor input digabung dengan informasi dari memori yang bertujuan untuk melakukan suatu hal / pekerjaan.
  • Manusia secara genetik telah disiapkan untuk memproses dan mengorganisasikan informasi dalam berbagai macam bentuk.
    oke lanjut kepembahasan berikutnya tentang kuis dipagi hari bersama mas seta :) 
    1. Kenapa persepsi orang itu cenderung berbeda-beda dan sensasi orang itu relatif sama ?
    => ada beberapa faktor yang menyebabkan persepsi orang berbeda-beda,seperti : pengalaman,usia,fungsi otaknya,lingkungan,emosi,dll.
    => sensasi orang relatif sama karena setiap orang memiliki jenis panca indera yang sama dengan fungsi yang sama pula. 
    2.Apa saja fenomena lupa itu?
    => dapat dipengaruhi dari proses penyimpannya, cara me-recall nya, kapasitas otaknya,dll
    dimensia (berkurangnya fungsi otak),dan amnesia ( terjadi traumatik pada otak ).

    selesai,.
    ma'annajah fii ta'alum :)