Wednesday, 25 June 2014

KODE ETIK PSIKOLOGI


      Kode etik merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
      Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
      Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan. Dengan demikian tenaga profesional merasa bila dia melanggar kode etiknya sendiri maka profesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia sendiri.
      Kode etik merupakan kode yang selalu berkembang karena akibat perkembangan zaman, jika tidak, maka kode etik mungkin menjadi usang atau sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam keilmuwan bidang psikologi, juga memiliki kode etik yang juga harus dipenuhi. Hal ini digunakan tidak lain seperti yang telah disebutkan diatas. Bahwa Tujuan dari kode etik sendiri adalah untuk sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi agar tidak salah dalam melakukan penerapan pada masyarakat. Juga sebagai pelindung masyarakat dari ketidak profesionalan ahli profesi.

Untuk lebih lengkapnya apa saja kode etik psikologi. buka link ini himpsi.or.id/phocadownloadpap/kode-etik-himpsi.pdf

TEKNIK WAWANCARA


WAWANCARA
            Salah satu metode pengumpulan data yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara
merupakan salah satu merode dalam psikodiagnostika dan merupakan sumber yang sangat luas

A. Pengertian Wawancara 
            Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.
            Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Tanya jawab ‘sepihak’ berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sermentara pihak yang ditanya aktif memberikan jawaban atau tanggapan. Dari definisi itu, kita juga dapat mengetahui bahwa Tanya jawab dilakukan secara sistematis, telah terencana, dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan.
B. Tujuan dari wawancara 
Adalah untuk mendapatkan informasi dimana interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh interviewee. Dalam wawancara komunikasi berbentuk verbal & non verbal, sangat penting untuk membentuk relasi antar personal dan pertanyaan mempunyai tujuan & arah.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan: Waktu, Isi wawancara, Respon yang diharapkan (Jawaban terbuka atau jawaban tertutup).
a)      Umpan balik  : suatu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh.
b)      Paraphrasing : mengungkapkan kembali apa yg dikatakan dari orang yang diwawancarai.
c)      Perception Checking : mencari kesamaan persepsi dari yang mewawancarai & yang diwawancarai.

C. Kelebihan dan kelemahan dari wawancara
            C.1. Kelebihan wawancara :
    1. Tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan khusus
    2. Dapat dilakukan dimana saja
    3. Merupakan hal biasa dalam interaksi social sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu secara bersamaan
    4. Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Interview bebas melakukan inquiry terhadap topic pembicaraan
    5. Merupakan tehnik yg tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
    6. Dapat dilaksanakan pada setiap individu & pd setiap tingkat usia
    7. Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis
    8. Bisa dilakukan serempak sambil diobservasi
    9. Data yang masuk lebih banyak & lebih tepat
    10. Kerahasiaan pribadi lebih terjamin
C.2 Kelemahan wawancara :
a.       Membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lebih banyak
b.      Sangat tergantung individu yang di wawancarai 
c.       Dilaksanakan oleh orang yang ahli
d.      Mudah dipengaruhi oleh situasi sekitar 
e.       Subyektifitas sangat mempengaruhi hasil 

D. Jenis Wawancara
a.       Wawancara bebas / tidak terstruktur
Wawancara yang tidak memiliki arah pembicaraan yang jelas. Kelebihan wawancara ini adalah pembicaraan akan berlangsung dalam suasana yang bebas dan santai. Kelemahan dari wawancara ini adalah pembicaraan akan mudah menyimpang ke arah lain / tidak fokus.
    1. Wawancara  terstruktur
Wawancara yang memiliki topic pembicaraan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Kelebihan wawancara ini adalah isi pembicaraan akan lebih fokus. Kelemahan wawancara ini adalah terlalu formil dan kaku, sehingga subjek mungkin dapat tidak berterus terang dalam menjawab pertanyaan.
    1. Wawancara terarah
Teknik wawancara dengan menggabungkan kedua teknik sebelumnya, yaitu dimulai dengan bentuk tidak terstruktur, lalu menjadi bentuk terstruktur. Hal ini menghindari kelemahan kedua teknik sebelumnya dan mengambil kelebihan kedua teknik sebelumnya. 

Tuesday, 3 June 2014

ANALISIS FILM IDENTITY



1.      Teori Kepribadian Ganda (Multiple personality)
Menurut Bleuler (1950) dalam Yustinus, Kepribadian ganda adalah suatu gangguan dimana seorang individu mengembangkan sejumlah kepribadian yang sangat berbeda dan terpisah.
Simptom kepribadian ganda sebenarnya juga terdapat pada orang normal, seperti misalnya, kalau orang berkata : “ Aku sebenarnya tidak tahu apa sebabnya aku berbuat demikian”. Ini terutama terjadi kalau orang terasing dari sanak keluarganya atau teman-temannya dalam keadaan yang sangat tertekan.
Penyebabnya menurut segi pandang psikoanalitik, gangguan-gangguan disosiatif itu terjadi karena salah satu bagian dari jiwa atau kesadaran pecah atau terpisah dari bagian-bagian lainnya. Gangguan-gangguan tersebut dalam pandangan psikoanalitik disebabkan oleh represi yang hebat dan bahanyang ditekan itu biasanya dihubungkan dengan hasrat-hasrat seksual pada masa kanak-kanak (tahap Oedipus) yang tidak dapat diterima. Pada masa dewasa, hasrat-hasrat seksual (hasrat-hasrat oedipal) itu bertambah kuat dan sampai pada akhirnya sering terungkap berupa tindakan seksual yang impulsive. Represi itu rupanya tidak mencukupi; oleh karena itu, individu berusaha menghilangkan seluruh peristiwa yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan individu dengan memisahkan seluruh bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966 dalam Yustinus) atau dengan memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang dipisahkan dari dirinya itu.
2.      Teknik Observasi dan Wawancara dalam  Psikodiagnostika 
Observasi berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis  untuk  penegakan diagnosis psikologis. Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel psikologis.
Wawancara merupakan suatu proses komunikasi interaksional antaradua pihak.Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal dan non verbal dan mempunyai tujuan tertentu yang spesifik. Pada konseling untuk mengetahui lebih terkait pada adanya permasalahan dan mencari penyelesaiannya.

ANALISIS KASUS 

A. Kasus  
Film ini awalnya dimulai dengan salah seorang psikiater atau psikolog mungkin, yang sedang mendengarkan rekaman Malcolm yang mengalami kepribadian ganda dan dia telah membunuh 9 orang lainnya. Pembunuhan itu semua terjadi dalam sebuah motel dalam satu malam. Anehnya di setiap penemuan mayat ditemukan kunci kamar motel dengan urutan nomor 1-10 dengan hitungan mundur.
Dalam pengadilan Malcolm Rivers, ternyata dalam diri Malcolm terdapat lebih dari 10 karakter berbeda yang ia karang sendiri dan saling membunuh dalam cerita di motel tersebut. Dokter yang menanganinya percaya bahwa tokoh Rhodes lah yang merupakan karakter pembunuh. Dengan kata lain, seluruh kejadian di motel merupakan rekayasa pikiran Malcolm Rivers yang diperintahkan untuk menghilangkan kepribadian pembunuh dalam dirinya. Dalam jalannya sidang seperti melihat seluruh kepribadian Malcolm yang saling membunuh, hal ini untuk membuktikan bahwa sebenarnya raga Malcolm tidak bersalah, tetapi pikiran – pikirannyalah yang berbahaya.
Cerita lalu kembali pada kejadian di motel, Edward dan Rhodes saling menembak hingga keduanya tewas. Hingga tersisa Paris yang akhirnya melanjutkan hidup membuka kebun jeruk atau sama saja seperti karakter Paris lah yang akhirnya dipertahankan Malcolm. Ternyata karakter pembunuh sebenarnya adalah Timothy atau Timmy anak dari George dan Caroline. Dialah yang membunuh orang – orang atau kepribadian – kepribadian Malcolm. Di akhir cerita, Paris yang sedang menggali tanah tiba – tiba menemukan kunci motel bernomor 1, kemudian tiba – tiba datang Timmy lalu membunuhnya sebagai wujud dari Malcolm yang mempertahankan karakter Timmy dalam dirinya. 
  1. Analisis:
Timmy yang merupakan wujud dari Malcolm yang telah membunuh ke-9 orang tersebut, yang mana dari 9 orang tersebut ada ibunya si anak di dalamnya. Jika dianalisis dari awal film ini pengalaman dari si anak yang dapat disimpulkan dari hasil wawancara Malcolm dengan dokternya bahwa pada masa kecilnya ia mengalami peristiwa yang kurang menyenangkan. Cerita di film ada rekaman pada saat si psikiater menanyakan pada pasien "apa yang kamu ketahui tentang ibumu?" sang pasien menjawab "saya benci pada ibu saya, dia adalah seorang pelacur". dan sang ayah dari Malcolm tersebut adalah ayah tiri, dan ternyata sang ibu menikah lagi dengan pria itu ketika ayahnya meninggal karena gangguan emosi, karena Malcolm tidak suka dengan pernikahan ibunya yang kedua tersebut sang anak (Malcolm) pun menjadi anak yang kurang komunikatif atau pendiam. Kemungkinan hal ini yang direpresi oleh Malcolm sehingga membuat dia tumbuh menjadi seseorang berkepribadian ganda dan kejadian tersebut berlangsung ketika masa kanak-kanak Malcolm.
Sesuai dengan teori penyebab kepribadian ganda yang dijelaskan di bab teori. Gangguan-gangguan tersebut dalam pandangan psikoanalitik disebabkan oleh represi yang hebat dan bahan yang ditekan itu biasanya dihubungkan dengan hasrat-hasrat seksual pada masa kanak-kanak (tahap Oedipus) yang tidak dapat diterima. Pada masa dewasa, hasrat-hasrat seksual (hasrat-hasrat oedipal) itu bertambah kuat dan sampai pada akhirnya sering terungkap berupa tindakan yang impulsive. Represi itu rupanya tidak mencukupi kebutuhan Malcolm. Oleh karena itu, Malcolm berusaha menghilangkan seluruh peristiwa yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan oleh Malcolm dengan memisahkan seluruh bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966 dalam Yustinus) atau dengan memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang dipisahkan dari dirinya itu.
Pada saat berada di dalam motel pun dari ke-9 orang tersebut ada seorang pelacur di dalamnya. Didalamnya juga terdapat banyak kejadian yang membuat diri Malcolm ini merasa kesal sehingga meluapkannya dengan membunuh satu per satu pengunjung motel. Kehadiran seorang pelacur tersebut yang menurut saya mengembalikan hal-hal yang telah di represi oleh Malcolm muncul lagi kedalam kesadaran yang membuat dorongan dalam diri Malcolm untuk bertindak sebagai pembunuh.
Teknik yang digunakan oleh psikolog yang menangani Malcolm dengan cara observasi berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis  untuk  penegakan diagnosis psikologis. Dan diperkuat dengan cara wawancara untuk mengetahui lebih dalam terkait pada adanya permasalahan dan mencari penyelesaiannya.
Sehingga hasil akhir dalam persidangan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang sebenarnya salah adalah pikirannya bukan raganya. Alasan tersebut yang membuat hakim dalam persidangan tersebut mengambil keputusan untuk tidak menghukum mati Malcolm.
KESIMPULAN
      Malcolm Rivers adalah pembunuh psycho yang mengidap multiple personality atau kepribadian ganda bernama. Hal tersebut bisa terjadi karena masa kanak-kanak Malcolm yang kurang menyenangkan. Sehingga dia harus merepres peristiwa masa kanak-kanaknya tersebut. . Represi itu rupanya tidak mencukupi kebutuhan Malcolm. Oleh karena itu, Malcolm berusaha menghilangkan seluruh peristiwa yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan oleh Malcolm dengan memisahkan seluruh bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966 dalam Yustinus) atau dengan memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang dipisahkan dari dirinya itu.
Untuk menyelesaikan kasus pembunuhan ini pengadilan dibuat dalam kondisi khusus buat Malcolm Rivers. Dalam pengadilan tersebut para dokter yang menangani kasus Malcolm Rivers menyatakan bahwa ternyata dalam diri Malcolm terdapat lebih dari 10 karakter berbeda yang ia karang sendiri dan saling membunuh dalam cerita di motel tersebut. Kesimpulan tersebut diambil darihasil wawancara dan observasi dokter. Dengan kata lain, seluruh kejadian di motel merupakan rekayasa pikiran Malcolm Rivers yang diperintahkan untuk menghilangkan kepribadian pembunuh dalam dirinya.

DAFTAR PUSTAKA
            Semium, Yustinus (2006). Kesehatan Mental 2. Jogyakarta : Kanisius
Handout Mata Kuliah  Psikodiagnostik II (Observasi), Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu    Pendidikan. Universitas Persada Indonesia.