Tuesday, 3 June 2014

ANALISIS FILM IDENTITY



1.      Teori Kepribadian Ganda (Multiple personality)
Menurut Bleuler (1950) dalam Yustinus, Kepribadian ganda adalah suatu gangguan dimana seorang individu mengembangkan sejumlah kepribadian yang sangat berbeda dan terpisah.
Simptom kepribadian ganda sebenarnya juga terdapat pada orang normal, seperti misalnya, kalau orang berkata : “ Aku sebenarnya tidak tahu apa sebabnya aku berbuat demikian”. Ini terutama terjadi kalau orang terasing dari sanak keluarganya atau teman-temannya dalam keadaan yang sangat tertekan.
Penyebabnya menurut segi pandang psikoanalitik, gangguan-gangguan disosiatif itu terjadi karena salah satu bagian dari jiwa atau kesadaran pecah atau terpisah dari bagian-bagian lainnya. Gangguan-gangguan tersebut dalam pandangan psikoanalitik disebabkan oleh represi yang hebat dan bahanyang ditekan itu biasanya dihubungkan dengan hasrat-hasrat seksual pada masa kanak-kanak (tahap Oedipus) yang tidak dapat diterima. Pada masa dewasa, hasrat-hasrat seksual (hasrat-hasrat oedipal) itu bertambah kuat dan sampai pada akhirnya sering terungkap berupa tindakan seksual yang impulsive. Represi itu rupanya tidak mencukupi; oleh karena itu, individu berusaha menghilangkan seluruh peristiwa yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan individu dengan memisahkan seluruh bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966 dalam Yustinus) atau dengan memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang dipisahkan dari dirinya itu.
2.      Teknik Observasi dan Wawancara dalam  Psikodiagnostika 
Observasi berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis  untuk  penegakan diagnosis psikologis. Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel psikologis.
Wawancara merupakan suatu proses komunikasi interaksional antaradua pihak.Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal dan non verbal dan mempunyai tujuan tertentu yang spesifik. Pada konseling untuk mengetahui lebih terkait pada adanya permasalahan dan mencari penyelesaiannya.

ANALISIS KASUS 

A. Kasus  
Film ini awalnya dimulai dengan salah seorang psikiater atau psikolog mungkin, yang sedang mendengarkan rekaman Malcolm yang mengalami kepribadian ganda dan dia telah membunuh 9 orang lainnya. Pembunuhan itu semua terjadi dalam sebuah motel dalam satu malam. Anehnya di setiap penemuan mayat ditemukan kunci kamar motel dengan urutan nomor 1-10 dengan hitungan mundur.
Dalam pengadilan Malcolm Rivers, ternyata dalam diri Malcolm terdapat lebih dari 10 karakter berbeda yang ia karang sendiri dan saling membunuh dalam cerita di motel tersebut. Dokter yang menanganinya percaya bahwa tokoh Rhodes lah yang merupakan karakter pembunuh. Dengan kata lain, seluruh kejadian di motel merupakan rekayasa pikiran Malcolm Rivers yang diperintahkan untuk menghilangkan kepribadian pembunuh dalam dirinya. Dalam jalannya sidang seperti melihat seluruh kepribadian Malcolm yang saling membunuh, hal ini untuk membuktikan bahwa sebenarnya raga Malcolm tidak bersalah, tetapi pikiran – pikirannyalah yang berbahaya.
Cerita lalu kembali pada kejadian di motel, Edward dan Rhodes saling menembak hingga keduanya tewas. Hingga tersisa Paris yang akhirnya melanjutkan hidup membuka kebun jeruk atau sama saja seperti karakter Paris lah yang akhirnya dipertahankan Malcolm. Ternyata karakter pembunuh sebenarnya adalah Timothy atau Timmy anak dari George dan Caroline. Dialah yang membunuh orang – orang atau kepribadian – kepribadian Malcolm. Di akhir cerita, Paris yang sedang menggali tanah tiba – tiba menemukan kunci motel bernomor 1, kemudian tiba – tiba datang Timmy lalu membunuhnya sebagai wujud dari Malcolm yang mempertahankan karakter Timmy dalam dirinya. 
  1. Analisis:
Timmy yang merupakan wujud dari Malcolm yang telah membunuh ke-9 orang tersebut, yang mana dari 9 orang tersebut ada ibunya si anak di dalamnya. Jika dianalisis dari awal film ini pengalaman dari si anak yang dapat disimpulkan dari hasil wawancara Malcolm dengan dokternya bahwa pada masa kecilnya ia mengalami peristiwa yang kurang menyenangkan. Cerita di film ada rekaman pada saat si psikiater menanyakan pada pasien "apa yang kamu ketahui tentang ibumu?" sang pasien menjawab "saya benci pada ibu saya, dia adalah seorang pelacur". dan sang ayah dari Malcolm tersebut adalah ayah tiri, dan ternyata sang ibu menikah lagi dengan pria itu ketika ayahnya meninggal karena gangguan emosi, karena Malcolm tidak suka dengan pernikahan ibunya yang kedua tersebut sang anak (Malcolm) pun menjadi anak yang kurang komunikatif atau pendiam. Kemungkinan hal ini yang direpresi oleh Malcolm sehingga membuat dia tumbuh menjadi seseorang berkepribadian ganda dan kejadian tersebut berlangsung ketika masa kanak-kanak Malcolm.
Sesuai dengan teori penyebab kepribadian ganda yang dijelaskan di bab teori. Gangguan-gangguan tersebut dalam pandangan psikoanalitik disebabkan oleh represi yang hebat dan bahan yang ditekan itu biasanya dihubungkan dengan hasrat-hasrat seksual pada masa kanak-kanak (tahap Oedipus) yang tidak dapat diterima. Pada masa dewasa, hasrat-hasrat seksual (hasrat-hasrat oedipal) itu bertambah kuat dan sampai pada akhirnya sering terungkap berupa tindakan yang impulsive. Represi itu rupanya tidak mencukupi kebutuhan Malcolm. Oleh karena itu, Malcolm berusaha menghilangkan seluruh peristiwa yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan oleh Malcolm dengan memisahkan seluruh bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966 dalam Yustinus) atau dengan memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang dipisahkan dari dirinya itu.
Pada saat berada di dalam motel pun dari ke-9 orang tersebut ada seorang pelacur di dalamnya. Didalamnya juga terdapat banyak kejadian yang membuat diri Malcolm ini merasa kesal sehingga meluapkannya dengan membunuh satu per satu pengunjung motel. Kehadiran seorang pelacur tersebut yang menurut saya mengembalikan hal-hal yang telah di represi oleh Malcolm muncul lagi kedalam kesadaran yang membuat dorongan dalam diri Malcolm untuk bertindak sebagai pembunuh.
Teknik yang digunakan oleh psikolog yang menangani Malcolm dengan cara observasi berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis  untuk  penegakan diagnosis psikologis. Dan diperkuat dengan cara wawancara untuk mengetahui lebih dalam terkait pada adanya permasalahan dan mencari penyelesaiannya.
Sehingga hasil akhir dalam persidangan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang sebenarnya salah adalah pikirannya bukan raganya. Alasan tersebut yang membuat hakim dalam persidangan tersebut mengambil keputusan untuk tidak menghukum mati Malcolm.
KESIMPULAN
      Malcolm Rivers adalah pembunuh psycho yang mengidap multiple personality atau kepribadian ganda bernama. Hal tersebut bisa terjadi karena masa kanak-kanak Malcolm yang kurang menyenangkan. Sehingga dia harus merepres peristiwa masa kanak-kanaknya tersebut. . Represi itu rupanya tidak mencukupi kebutuhan Malcolm. Oleh karena itu, Malcolm berusaha menghilangkan seluruh peristiwa yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan oleh Malcolm dengan memisahkan seluruh bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966 dalam Yustinus) atau dengan memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang dipisahkan dari dirinya itu.
Untuk menyelesaikan kasus pembunuhan ini pengadilan dibuat dalam kondisi khusus buat Malcolm Rivers. Dalam pengadilan tersebut para dokter yang menangani kasus Malcolm Rivers menyatakan bahwa ternyata dalam diri Malcolm terdapat lebih dari 10 karakter berbeda yang ia karang sendiri dan saling membunuh dalam cerita di motel tersebut. Kesimpulan tersebut diambil darihasil wawancara dan observasi dokter. Dengan kata lain, seluruh kejadian di motel merupakan rekayasa pikiran Malcolm Rivers yang diperintahkan untuk menghilangkan kepribadian pembunuh dalam dirinya.

DAFTAR PUSTAKA
            Semium, Yustinus (2006). Kesehatan Mental 2. Jogyakarta : Kanisius
Handout Mata Kuliah  Psikodiagnostik II (Observasi), Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu    Pendidikan. Universitas Persada Indonesia.

No comments:

Post a Comment