1.
Teori Kepribadian Ganda (Multiple personality)
Menurut
Bleuler (1950) dalam Yustinus, Kepribadian ganda adalah suatu gangguan dimana seorang
individu mengembangkan sejumlah kepribadian yang sangat berbeda dan terpisah.
Simptom
kepribadian ganda sebenarnya juga terdapat pada orang normal, seperti misalnya,
kalau orang berkata : “ Aku sebenarnya tidak tahu apa sebabnya aku berbuat
demikian”. Ini terutama terjadi kalau orang terasing dari sanak keluarganya
atau teman-temannya dalam keadaan yang sangat tertekan.
Penyebabnya
menurut segi pandang psikoanalitik, gangguan-gangguan disosiatif itu terjadi
karena salah satu bagian dari jiwa atau kesadaran pecah atau terpisah dari
bagian-bagian lainnya. Gangguan-gangguan tersebut dalam pandangan psikoanalitik
disebabkan oleh represi yang hebat dan bahanyang ditekan itu biasanya
dihubungkan dengan hasrat-hasrat seksual pada masa kanak-kanak (tahap Oedipus)
yang tidak dapat diterima. Pada masa dewasa, hasrat-hasrat seksual
(hasrat-hasrat oedipal) itu bertambah kuat dan sampai pada akhirnya sering
terungkap berupa tindakan seksual yang impulsive. Represi itu rupanya tidak
mencukupi; oleh karena itu, individu berusaha menghilangkan seluruh peristiwa
yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan individu dengan memisahkan seluruh
bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966 dalam Yustinus) atau dengan
memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang dipisahkan dari dirinya itu.
2.
Teknik Observasi dan Wawancara dalam Psikodiagnostika
Observasi berkaitan dengan proses penyelidikan untuk
mengidentifikasi dan memahami variabel
psikologis untuk penegakan diagnosis psikologis. Ada
proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis
variabel psikologis.
Wawancara merupakan suatu proses komunikasi
interaksional antaradua pihak.Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal
dan non verbal dan mempunyai tujuan tertentu yang spesifik. Pada konseling
untuk mengetahui lebih terkait pada adanya permasalahan dan mencari
penyelesaiannya.
ANALISIS KASUS
A. Kasus
Film ini awalnya dimulai dengan salah
seorang psikiater atau psikolog mungkin, yang sedang mendengarkan rekaman Malcolm
yang
mengalami kepribadian ganda dan dia telah membunuh 9 orang lainnya. Pembunuhan itu
semua terjadi dalam sebuah motel dalam satu malam. Anehnya di setiap penemuan mayat ditemukan kunci kamar motel dengan
urutan nomor 1-10 dengan hitungan mundur.
Dalam pengadilan
Malcolm Rivers, ternyata dalam diri Malcolm terdapat lebih dari 10 karakter
berbeda yang ia karang sendiri dan saling membunuh dalam cerita di motel
tersebut. Dokter yang menanganinya percaya bahwa tokoh Rhodes lah yang
merupakan karakter pembunuh. Dengan kata lain, seluruh kejadian di motel
merupakan rekayasa pikiran Malcolm Rivers yang diperintahkan untuk
menghilangkan kepribadian pembunuh dalam dirinya. Dalam jalannya sidang seperti
melihat seluruh kepribadian Malcolm yang saling membunuh, hal ini untuk
membuktikan bahwa sebenarnya raga Malcolm tidak bersalah, tetapi pikiran –
pikirannyalah yang berbahaya.
Cerita lalu kembali
pada kejadian di motel, Edward dan Rhodes saling menembak hingga keduanya
tewas. Hingga tersisa Paris yang akhirnya melanjutkan hidup membuka kebun jeruk
atau sama saja seperti karakter Paris lah yang akhirnya dipertahankan Malcolm.
Ternyata karakter pembunuh sebenarnya adalah Timothy atau Timmy anak dari
George dan Caroline. Dialah yang membunuh orang – orang atau kepribadian –
kepribadian Malcolm. Di akhir cerita, Paris yang sedang menggali tanah tiba –
tiba menemukan kunci motel bernomor 1, kemudian tiba – tiba datang Timmy lalu
membunuhnya sebagai wujud dari Malcolm yang mempertahankan karakter Timmy dalam
dirinya.
- Analisis:
Timmy yang merupakan wujud dari Malcolm yang
telah
membunuh ke-9 orang tersebut, yang mana dari 9 orang tersebut ada ibunya si
anak di dalamnya. Jika dianalisis dari awal
film ini pengalaman dari si anak
yang dapat disimpulkan dari hasil wawancara Malcolm dengan dokternya bahwa pada
masa kecilnya ia mengalami peristiwa yang kurang menyenangkan.
Cerita
di film ada rekaman pada saat si psikiater menanyakan pada pasien "apa
yang kamu ketahui tentang ibumu?" sang pasien menjawab "saya benci pada ibu saya, dia adalah
seorang pelacur". dan sang ayah dari Malcolm tersebut adalah
ayah tiri, dan ternyata sang ibu menikah lagi dengan pria itu ketika ayahnya meninggal
karena gangguan emosi, karena Malcolm tidak suka dengan pernikahan ibunya yang
kedua tersebut sang anak
(Malcolm) pun menjadi anak yang kurang
komunikatif atau pendiam. Kemungkinan hal ini yang
direpresi oleh Malcolm sehingga membuat dia tumbuh menjadi seseorang
berkepribadian ganda dan kejadian tersebut berlangsung ketika masa kanak-kanak Malcolm.
Sesuai dengan teori penyebab kepribadian ganda yang dijelaskan
di bab teori. Gangguan-gangguan
tersebut dalam pandangan psikoanalitik disebabkan oleh represi yang hebat dan
bahan yang ditekan itu biasanya dihubungkan dengan hasrat-hasrat seksual pada
masa kanak-kanak (tahap Oedipus) yang tidak dapat diterima. Pada masa dewasa,
hasrat-hasrat seksual (hasrat-hasrat oedipal) itu bertambah kuat dan sampai
pada akhirnya sering terungkap berupa tindakan yang impulsive. Represi itu
rupanya tidak mencukupi kebutuhan Malcolm. Oleh karena itu, Malcolm berusaha
menghilangkan seluruh peristiwa yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan oleh
Malcolm dengan memisahkan seluruh bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966
dalam Yustinus) atau dengan memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang
dipisahkan dari dirinya itu.
Pada saat berada di dalam motel pun dari
ke-9 orang tersebut ada seorang pelacur di dalamnya. Didalamnya
juga terdapat banyak kejadian yang membuat diri
Malcolm ini merasa kesal sehingga meluapkannya dengan
membunuh satu per satu pengunjung motel.
Kehadiran seorang pelacur tersebut yang menurut saya mengembalikan hal-hal yang
telah di represi oleh Malcolm muncul lagi kedalam kesadaran yang membuat
dorongan dalam diri Malcolm untuk bertindak sebagai pembunuh.
Teknik yang digunakan oleh psikolog yang menangani Malcolm
dengan cara observasi berkaitan dengan proses penyelidikan untuk
mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis untuk penegakan
diagnosis psikologis. Dan diperkuat dengan cara wawancara untuk mengetahui
lebih dalam terkait pada adanya permasalahan dan mencari penyelesaiannya.
Sehingga hasil akhir dalam persidangan tersebut dapat
disimpulkan bahwa yang sebenarnya salah adalah pikirannya bukan raganya. Alasan
tersebut yang membuat hakim dalam persidangan tersebut mengambil keputusan
untuk tidak menghukum mati Malcolm.
KESIMPULAN
Malcolm Rivers adalah
pembunuh psycho yang mengidap multiple personality atau kepribadian ganda
bernama. Hal tersebut bisa terjadi karena masa kanak-kanak Malcolm yang kurang
menyenangkan. Sehingga dia harus merepres peristiwa masa kanak-kanaknya
tersebut. . Represi itu rupanya tidak
mencukupi kebutuhan Malcolm. Oleh karena itu, Malcolm berusaha menghilangkan
seluruh peristiwa yang ditekan dari kesadaran. Ini dilakukan oleh Malcolm dengan
memisahkan seluruh bagian kepribadian dari kesadaran (Buss 1966 dalam Yustinus)
atau dengan memperoleh suatu identitas baru untuk bagian yang dipisahkan dari
dirinya itu.
Untuk menyelesaikan kasus
pembunuhan ini pengadilan dibuat dalam kondisi
khusus buat Malcolm Rivers. Dalam pengadilan tersebut para dokter yang
menangani kasus Malcolm Rivers menyatakan bahwa ternyata dalam diri Malcolm
terdapat lebih dari 10 karakter berbeda yang ia karang sendiri dan saling
membunuh dalam cerita di motel tersebut. Kesimpulan tersebut diambil darihasil
wawancara dan observasi dokter. Dengan kata lain, seluruh kejadian di motel
merupakan rekayasa pikiran Malcolm Rivers yang diperintahkan untuk
menghilangkan kepribadian pembunuh dalam dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Semium, Yustinus (2006). Kesehatan Mental 2. Jogyakarta : Kanisius
Handout
Mata Kuliah Psikodiagnostik II (Observasi), Jurusan Psikologi, Fakultas
Ilmu Pendidikan. Universitas Persada
Indonesia.