Tuesday, 20 May 2014

TEKNIK OBSERVASI


OBSERVASI dalam  PSIKODIAGNOSTIKA 
Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis  untuk  penegakan diagnosis psikologis. Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel psikologis Psikodiagnostik bukan hanya milik psikologi klinis, walapun istilah diagnosis didominasi di psikologi klinis.
Mengapa Perlu Observasi bagi Psikolog Goodwin & Driscoll (dalam Bentzen, 1993) ???
·         Memungkinkan mengukur perilaku yang tidak dapat dengan alat ukur psikologis lain  (banyak pada anak)
·         Prosedur formal ditanggapi tidak serius (tidak dapat dilakukan)
·         Lebih tidak mengancam (pada anak lebih akurat)
Keuntungan Metode Observasi
1.        Memungkinkan perekaman gejala-gejala pada waktu terjadinya/apa adanya.
2.        Dengan pengamatan langsung dapat mengetes kebenaran dan keyakinan peneliti, kebenaran data, dan menghapus keraguan adanya bias.
3.        Ada studi sosial/psikologis yang tidak mungkin menggunakan metode lain, Jadi metode observasi merupakan satu-satunya metode yang dapat dilakukan. Contohnya: meneliti tingkah laku hewan, anak-anak, bayi, orang yang terganggu jiwa, orang cacat mental.
4.        Observasi tidak tergantung pada kemauan objek yang diobservasi untuk melaporkan atau menceritakan pengalamannya. Misalnya: bila akan mengobservasi orang yang akan menempuh ujian, maka tidak perlu menanyakan apakah orang yang diobservasi bersedia atau tidak untuk diobservasi.
5.        Mampu memahami tingkah laku yang kompleks dan situasi yang rumit.
6.        Memperoleh gambaran berbagai tingkahlaku dalam waktu yang bersamaan.

TUJUAN OBSERVASI  
Mendeskripsikan seting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang- orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati. PENTINGNYA OBSERVASI, menurut Patton (1990):
1.      peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks
2.      Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientsai pada penemuan daripada pembuktian, dan mendekati masalah secara induktif. Pengaruh konseptualisasi (yang ada sebelumnya) ttg topik yang diamati berkurang
3.      Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh partisipan kurang disadari atau partisipan kurang mampu merefleksikan pemikiran tentang pengalaman itu
4.      Memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan secara terbuka dengan wawancara
5.      Mengatasi persepsi selektif dan peneliti dapat bergerak lebih jauh
6.      Memungkinkan peneliti merefleksi &  bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi & perasaan pengamat menjadi bagian  untuk memahami fenomena  




Menurut Webb dkk (1966) & Denzin (1970)  Yang diobservasi :

·         Exterior physical signs            : pakaian, gaya rambut,sepatu, tato, rumah, perhiasan
·         Expressive movements           : gerakan-gerakan tubuhseperti gerakan mata, wajah, postur, lengan,senyum, kerutan dahi dll
·         Physical location                    : perhatikan personal space dan lingkungan fisik
·         Body Language behaviour     : menyilangkan kaki dll
·         Time duration
 
Syarat-syarat Observer yang baik   :

1.      Memiliki alat indera yang baik
2.      Adanya minat dan kesediaan melakukan observasi
3.      Mengerti latar belakang ttg materi yg akan diobservasi
4.      Mampu memahami kode–kode/tanda–tanda tingkah lakuuntuk membedakan tingkah laku yang satu dg yang lainnya.
5.      Membagi perhatian dan memusatkan perhatian
6.      Dapat melihat hal–hal yang detail
7.      Dapat mereaksi dengan cepat dan menerangkan contoh– contoh tingkah laku secara verbal/ nonverbal.
8.      Menjaga hubungan antar observer dan observee.
9.      Observer sebaiknya bersikap netral dan bebas prasangkaserta tidak cepat mengambil keputusan,
 
Jenis-jenis observasi
·         Berdasar Proses Observasi    :
-          Uncontrolled Observation (tidak berstruktur)
-          Controlled Observation (berstruktur)
-          Eksperimental Observation

batanObserver
·         Berdasarkan Keterlibatan Observer :
-          Participan
-          Non Participant)
·         Berdasarkan metode pencatatan (recording) :
-          Narrative Recording
-          Interval Recording
-          Event Recording
-          Ratings Recording

Sumber :
- Slide Share ( Psikodiagnostik II) Mas Setta 
- Handout Mata Kuliah  Psikodiagnostik II (Observasi), Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Persada Indonesia.



No comments:

Post a Comment