Thursday, 20 March 2014

MAKNA YANG TERSIRAT DARI SEBUAH FOTO

Semangat Pagi!
            Postingan kali ini membahas tentang salah satu foto yang diambil saat PAMERAN FOTO “MATA KANAN” di Universitas Pancasila. Mengapa saya mengambil foto yang berjudul “Red Fly” karena saya tertarik dengan warna dan objeknya yang unik. Kenapa saya bilang unik? Karena biasanya capung itu jarang sekali dijadikan objek karena menurut sebagian orang lebih bagus mengambil gambar kupu-kupu daripada seekor capung.  Dari sekian banyak foto yang di pamerkan hanya 3 foto yang menggunakan konsep “Foto Makro” itu juga salah satu alasan saya memilih foto ini.

Tema : Red Fly
Karya :Livia
            Apa sih foto makro itu? Foto yang diambil menggunakan lensa makro ataupun lensa tele. Pengertian makro yang sebenarnya adalah “besar”, oleh karena itu lensa makro berfungsi memvisualkan atau merekam dan memindahkan suatu objek kecil menjadi benda yang tampak lebih besar dalam wujud gambar, bisa jadi jauh lebih besar daripada ukuran aslinya. Masalah utama dalam mengabdikan foto berobjek benda kecil bukan hanya terletak pada cara menemukan sisi-sisi yang menarik, melainkan juga pada pendekatan yang harus pemotret lakukan. Lensa makro yang berkemampuan mendekati objek sampai beberapa sentimeter bisa membuat binatang atau serangga kecil yang akan pemotret abadikan terusik bahkan takut. Dengan kata lain, baru dalam usaha mendekatinya saja pemotret sudah mengalami kendala, apalagi dalam memotretnya. Namun, sebagian pemotret justru mengganggap kerumitan tersebut sebagai daya tarik sekaligus tantangan foto makro.
            Pernyataan diatas sama dengan jawaban Livia sang fotografer yang saya wawancarai setelah saya melihat dan memilih fotonya. Karena kerumitan tersebut Livia merasa dirinya tertantang untuk mengambil objek yang kecil itu. Alasan lainnya dia merasa objek-objek kecil yang terkadang di anggap tidak penting itu, tetapi bagi dia itu seseuatu hal yang menarik untuk dijadikan objek ternyata setelah melihat hasilnya menurut dia benar-benar menarik. 
            Saya tidak akan membahas lebih detail lagi kalau dari sisi fotografinya, tetapi saya akan membahas dari sisi psikologis fotografer yang mengambil gambar tersebut. Dilihat dari sudut pandang Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan dan setelah saya melihat fotonya dan mewawancarai fotografernya yang bernama Livia. Saya berpendapat bahwa Livia mengambi foto tersebut dengan tujuan mencapai aktualisasi dirinya setelah merasa bahwa 4 kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi, aktualisasi diri yaitu pemenuhan diri ketika orang menyadari potensi tertinggi mereka dengan cara unik mereka sendiri. Mengapa saya menyimpulkan demikian, karena Livia menganggap bahwa dirinya merasa terpenuhi kebutuhannya dengan memotret foto makro tersebut merasa unik dari fotografer lainnya yang mayoritas menggambil gambar dengan tema “Human Interest”.
            Bukan hanya sebatas tentang aktualisasi diri, kita juga dapat mengambil pelajaran dengan foto tersebut, yaitu seseuatu yang kecil tidak selalu memiliki nilai yang kecil. Contohnya: Suatu masalah yang sepele/kecil jika dijadikan sebagai bahan pelajaran untuk kehidupan kedepannya pasti akan memiliki manfaat yang tidak kalah berartinya dengan masalah besar yang dijadikan pelajaran juga.

Sekian dulu ya teman-temanJ

Sumber :
Feldman, Robert S (2011). Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika
Sugiarto Atok (2006). Indah itu mudah (Buku Panduan Fotografi). Jakarta: PT. Gramedia Pusaka                        Utama


No comments:

Post a Comment