Semangat
Pagi!
Postingan kali ini membahas tentang
salah satu foto yang diambil saat PAMERAN FOTO “MATA KANAN” di Universitas
Pancasila. Mengapa saya mengambil foto yang berjudul “Red Fly” karena saya tertarik dengan warna dan objeknya yang unik.
Kenapa saya bilang unik? Karena biasanya capung itu jarang sekali dijadikan
objek karena menurut sebagian orang lebih bagus mengambil gambar kupu-kupu
daripada seekor capung. Dari sekian
banyak foto yang di pamerkan hanya 3 foto yang menggunakan konsep “Foto Makro” itu
juga salah satu alasan saya memilih foto ini.
Tema : Red Fly Karya :Livia |
Apa sih foto makro itu? Foto yang
diambil menggunakan lensa makro ataupun lensa tele. Pengertian makro yang
sebenarnya adalah “besar”, oleh karena itu lensa makro berfungsi memvisualkan
atau merekam dan memindahkan suatu objek kecil menjadi benda yang tampak lebih
besar dalam wujud gambar, bisa jadi jauh lebih besar daripada ukuran aslinya.
Masalah utama dalam mengabdikan foto berobjek benda kecil bukan hanya terletak
pada cara menemukan sisi-sisi yang menarik, melainkan juga pada pendekatan yang
harus pemotret lakukan. Lensa makro yang berkemampuan mendekati objek sampai
beberapa sentimeter bisa membuat binatang atau serangga kecil yang akan
pemotret abadikan terusik bahkan takut. Dengan kata lain, baru dalam usaha
mendekatinya saja pemotret sudah mengalami kendala, apalagi dalam memotretnya.
Namun, sebagian pemotret justru mengganggap kerumitan tersebut sebagai daya
tarik sekaligus tantangan foto makro.
Pernyataan diatas sama dengan
jawaban Livia sang fotografer yang saya wawancarai setelah saya melihat dan
memilih fotonya. Karena kerumitan tersebut Livia merasa dirinya tertantang
untuk mengambil objek yang kecil itu. Alasan lainnya dia merasa objek-objek kecil
yang terkadang di anggap tidak penting itu, tetapi bagi dia itu seseuatu hal
yang menarik untuk dijadikan objek ternyata setelah melihat hasilnya menurut
dia benar-benar menarik.
Saya tidak akan membahas lebih
detail lagi kalau dari sisi fotografinya, tetapi saya akan membahas dari sisi psikologis
fotografer yang mengambil gambar tersebut. Dilihat dari sudut pandang Abraham
Maslow tentang hierarki kebutuhan dan setelah saya melihat fotonya dan mewawancarai
fotografernya yang bernama Livia. Saya berpendapat bahwa Livia mengambi foto
tersebut dengan tujuan mencapai aktualisasi
dirinya setelah merasa bahwa 4 kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi, aktualisasi diri yaitu pemenuhan diri
ketika orang menyadari potensi tertinggi mereka dengan cara unik mereka
sendiri. Mengapa saya menyimpulkan demikian, karena Livia menganggap bahwa
dirinya merasa terpenuhi kebutuhannya dengan memotret foto makro tersebut
merasa unik dari fotografer lainnya yang mayoritas menggambil gambar dengan
tema “Human Interest”.
Bukan hanya sebatas tentang
aktualisasi diri, kita juga dapat mengambil pelajaran dengan foto tersebut, yaitu
seseuatu yang kecil tidak selalu memiliki nilai yang kecil. Contohnya: Suatu
masalah yang sepele/kecil jika dijadikan sebagai bahan pelajaran untuk
kehidupan kedepannya pasti akan memiliki manfaat yang tidak kalah berartinya
dengan masalah besar yang dijadikan pelajaran juga.
Sekian
dulu ya teman-temanJ
Sumber
:
Feldman,
Robert S (2011). Pengantar Psikologi.
Jakarta: Salemba Humanika
Sugiarto
Atok (2006). Indah itu mudah (Buku
Panduan Fotografi). Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama
No comments:
Post a Comment