Tes
psikologi sangat banyak ragamnya dan sangat luas skornya, sehingga untuk
mendapatkan orientasi yang baik mengenai tes tersebut perlu dilakukan klasifikasi.
Salah satu klarifikasi yang digunakan adalah
Berdasarkan
atas benyaknya tes, dibedakan menjadi :
1. Tes individual, maksudnya adalah pada suatu waktu
tertentu tester hanya menghadapi satu testee.
Contohnya
: Tes kepribadian Rorschach,
TAT (Thematic Apper-Ception Test) ,
Tes Intelegensi WAIS (Wechsler Adult
Intellengence Scare), Tes Intelegensi Stanford Binet, dll.
2. Tes
kelompok, maksudnya
adalah pada suatu waktu tertentu tester menghadapi sekelompok testee
Contohnya
: Tes Inteligensi SPM (Standart Progressive Matrices),Tes
Intelegensi APM (Advance Progressive
Matrices), Tes Krae-pelin,dll.
TES-TES INDIVIDU
Diantara tes-tes intelegensi individu yang paling luas
digunakan (dibedakan dari tes-tes untuk kelompok) adalah skala Standford-Binet
dan Wechler.
Apa itu
skala Standford-Binet ? Apa itu skala Wechler ?
1.
Tes Stanford-Binet
·
Revisi
terhadap Skala Stanford-Binet yang diterbitkan padatahun 1972, yaitu norma penilaiannya yang diperbaharui.
·
Tes-tes dalam skala ini dikelompokkan menurut berbagai level usia
mulai dari Usia II sampai dengan
Usia Dewasa-Superior.
·
Skala
Stanford-Binet dikenakan secara individual dan soal-soalnya diberikan secara lisan oleh pemberi tes.
·
Pemberi tes haruslah orang yang mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup di
bidang psikologi, sangat terlatih dalam penyajian tesnya, dan mengenal betul
isi berbagai tes dalam skala tersebut.
·
Skala ini tidak cocok untuk
dikenakan pada orang dewasa, karena level
tersebut merupakan level intelektual dan dimaksudkan hanya sebagai batas-batas usia mental yang mungkin dicapai
oleh anak-anak
·
Versi terbaru skala Stanford-Binet diterbitkan pada tahun 1986. Dalam
revisi terakhir ini konsep inteligensi dikelompokkan menjadi empat tipe
penalaran yang masing-masing diwakili oleh beberapa tes.
i.
penalaran
verbal
ii.
penalaran
kuantitatif
iii.
penalaran
visual abstrak
iv.
memori
jangka pendek
·
Penyelenggaraan tes dan Penentuan Skor
menggunakan
buku-buku kecil berisi kartu-kartu tercetak untuk presentasi,flip-oversoal tes,
objek tes misal balok, manik, papan bentuk, sebuah gambar besar boneka yang uni
seks dan multi etnik, buku kecil untuk tester,serta pedoman penyelenggaraan dan
penskoran skala.
2.
Tes Wechsler
·
David Wechsler memperkenalkan versi pertama tes
inteligensi yang dirancang khusus untuk digunakan bagi orang dewasa.
·
Skala
Wechsler pertama terbit tahun 1939. Ada tiga macam skala Wechsler:
1.
WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) di tahun 1949.Banyak soal
diambil langsung dari tes orang dewasa. WISC third edition Untuk
usia 6-16 tahun 11 bulan
2.
WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) di tahun 1955. Untukusia
16-74 tahun.
3.
Wechsler Preeschool and Primary Scale of Intelligence-Revised
tahun 1989. Tes ini
untuk rentang usia 3-7 tahun 3 bulan.
·
Kekurangan skala Wechsler:
§
Kurangnya
pendasaran teoritis yang menyulitkan
penemuan basis interpretasi yang koheren.
§ Komposisi skala-skala ini tampak menganggap bahwa domain kemampuan yang dipilih oleh sub tesnya dalam semua tingkat umur sama.
3.
Skala Kaufman
·
Skala Kaufman adalah instrument klinis yang diseenggarakan secara individu,
yang dirancang untuk banyak penggunaan sebagaimana juga dimaksudkan oleh
tes-tes semacam Standford-Binetdan skala Wechsler yang telah dikembangkan
secara traditional (Kaufman & Kaufman, 1983a, 1983b, 1990,1993).
·
Ada 3 jenis Skala Kaufman :
a. Kaufman Assessment Batteray for Children
(K-ABC)
b. Kaufman Adolenscent and Adult Intelegence
Test (KAIT)
c. Kaufman Brief Intelligence (K-BIT)
TES-TES UNTUK POPULASI KHUSUS
Tes-tes ini dikembangkan
terutama untuk digunakan pada orang-orang yang tidak bisa diuji dengan cara
yang biasa atau setara memadai dengan instrumen tradisional.
·
Tes-tes kinerja : melibatkan manipulasi objek dengan
penggunaan minimal kertas dan pensil.
·
Tes-tes nonbahasa : tidak membutuhkan bahasa pada pihak
penguji ataupun yang diuji. Intruksi untuk tes-tes ini bisa diberikan lewat
demonstrasi, gerak tubuh dan pantomim.
·
Tes-tes nonverbal : tes untuk sekolah dasar dan anak-anak
prasekolah, buta huruf dan nonpembaca pada tingkat usia manapun. Contohnya sub tes
menyusun balok dansub tes menyusun
gambar pada pada tes WAIS.
A. Tes-tes yang dibakukan untuk perkembangan Masa Kanak-kanak Awal
1.
Brazelton Neonatal Assessment Scale (BNAS), usia 3 hari- 4 minggu.
2.
Gesell Developmental Schedules (GDS),usia 2½ tahun – 6 tahun.
3.
Barley Scale of Infant Development-II (BSID-II), usia 2-30 bulan, dengan
tujuan mengukur kognitif dan fungsi motorik.
4.
Cattel Infant Intelegence Scale (CIIS), usia 2-30 bulan, dengan tujuan
mengukur intelegensi bayi.
B. Tes-tes umum kemampuan individu untuk populasi cacat dan khusus
1. Columbia Mental Maturity Scale III (CMMS),
untuk penderita keterbatasan fisik, seperti cerebral palsy, gangguan bicara,
keterbatasan bahasa, mendengar kehilangan
2. Peabody Picture Vocabulary Test-Resived(PPVT-R),
untuk penderita keterbatasan fisik yang usianya 2½ tahun sampai 18 tahun.
3. Leiter International Performance
Scale-Revised (LIPS-R),
4. Porteus Maze Test(PMT), populer tapi
standartlisasi non-verbalnya kurang.
TES MINAT
Tes minat mengungkapkan reaksi seseorang terhadap berbagai situasi yang secara keseluruhan akan mencerminkan
minatnya. Minat yang terungkap melalui
tes minat ini seringkali menunjukkan minat
yang lebih mewakili daripada minat yang sekedar
dinyatakan yang biasanya bukan merupakan minat yang sesungguhnya.
·
Beberapa Jenis Tes Minat :
1.
Kuder Preference Record Vocatioanal (Tes Kuder), untuk
seleksi pegawai, untuk penempatan pegawai, untuk pemilihan karir, untuk
konseling.
2.
Rothwell Miller Interest Blank (RMIB), mengukur minat
seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ide-ide
steriotipe tentang pekerjaan tersebut.
3.
Skala Minat Terhadap Berbagai profesi. Mengidentifikasikan kecenderungan minat seseorang
terhadap profesi yang ada di dunia kerja.
SUMBER :
Anastasi Anne, Susaba
Urbina (2007). Tes Psikologi. Edisi
Ketujuh. Jakarta: PT indeks
Nur’aeni (2012). Tes
Psikologi : Tes Intelegensi dan Tes Bakat.
Jogyakarta : Pustaka Pelajar
Kaplan Robert, Dennis. Psychological Testing. Fifth Edition.
Semangat pagi!!
ReplyDeleteReview kali ini membahas apa itu Aptitude? Interest? Attitude? Serta apa aja sih administrasi tes itu?
CheckItOut!
• Aptitude (Bakat) adalah kemampuan bawaan yang dimiliki oleh masing-masing orang ayau individu.
Jadi apa itu Tes Bakat ? tes bakat khusus mencoba untuk mengetahui kecenderungan kemampuan khusus pada bidang-bidang tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal :
1. Faktor internal, yang meliputi faktor kematangan fisik kedewasaan biologis. Kematangan juga terjadi dalam segi mental psikologisnya, artinya bahwa semakin orang dapat mencapai kematangan fisik dan mental bakatnya juga akan mengalami perkembangan.
2. Faktor eksternal, yang meliputi lingkungan dan pengalaman. Lingkungan yang baik akan meunjukkan perkembangan bakat-bakat yang ada pada individu yang bersangkutan.
• Interest (Minat) adalah minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto).
Jadi apa itu Tes Minat ? mengungkapkan reaksi seseorang terhadap berbagai situasi yang secara keseluruhan akan mencerminkan minatnya. Minat yang terungkap melalui tes minat ini seringkali menunjukkan minat yang lebih mewakili daripada minat yang sekedar dinyatakan yang biasanya bukan merupakan minat yang sesungguhnya.
Pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam 4 bidang terapan yaitu :
1. Konseling karier bagi siswa sekolah lanjutan
2. Konseling pekerjaan bagi karyawan
3. Penjurusan siswa sekolah lanjutan atau mahasiswa
4. Perencanaan bacaan dalam pendidikan dan latihan
• Attitude (Sikap) adalah evaluasi terhadap objek, isu atau orang. Sikap didasarkan pada informasi afektif,behavioral dan kognitif.
LALU APA SAJA ADMINISTRASI TES ITU?
1. Menjalin perilaku yang baik antara testeer (penguji) dan testee (yang diuji) nya karena ketika melakukan tes dapat mempengaruhi Skor tesnya.
2. Kemampuan bahasa penguji dalam tes individual
3. Pengalaman sebelumnya dalam mengikuti tes
4. Motivasi untuk berhasil dalam tes
5. Menyediakan bantuan dengan komputer
6. Penekanan berlebihan pada kecepatan
7. Variabel-variabel apapun lainnya yang mempengaruhi pada tes mempengaruhi kinerja pada tester tentu tidak relevan pada domain perilaku luas yang dipertimbangkan.
8. Alat ukur yang digunakan
9. Pengetahuan tester tentang pengetahuan psikologi
10. Variabel subjek
11. Efek komputerisasi dalam administrator tes
SUMBER :
Kaplan, Robert M & Saccuzo, Dennis P . Psychological Testing. 5th edition
Nur’aeni (2012). Tes Psikologi : Tes Intelegensi dan Tes Bakat. Jogyakarta : Pustaka Pelajar